[vc_row][vc_column][vc_column_text]Bandung, 29 Oktober 2021 – Program Studi Digital Public Relations, Telkom University menyelenggarakan penyuluhan penangkalan berita hoax di kalangan remaja bersama puluhan siswa siswi SMAN 27 BANDUNG. Kegiatan ini diisi oleh Dr. Amalia Djuwita dan Dr.Tatto Sutamto,S.Sos.,M.Si yang juga merupakan dosen dari prodi Digital Public Relations Telkom University. Kegiatan ini dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Siswa Siswi dan Pengajar dari SMAN 27 Bandung.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pencegahan atas maraknya penyebaran berita hoax di kalangan remaja terutama remaja SMA, banyak pesan pesan penting yang disampaikan oleh pembicara seperti bagaimana baiknya seorang remaja memilah pesan atau informasi yang beredar agar mereka dapat bijak dalam menerima dan menyebarluaskan informasi yang mereka terima. Hal ini sangat berguna bagi kalangan remaja yang sangat rentan termakan berita hoax. Pembicara juga menyampaikan bagaimana ciri ciri berita hoax sehingga para siswa siswa Sekolah Menengah Atas ini juga dapat membedakan informasi Hoax dan informasi yang bersifat fakta.
Antusias dari siswa SMAN 27 Bandung juga dapat diacungi jempol, karena diakhir pembahasan topik oleh pembicara, diadakan sesi tanya jawab antara audiens dan pembicara. Melalui sesi tanya jawab ini siswa/i SMAN 27 Bandung terlihat sangat tertarik akan tema kegiatan ini, banyak dari mereka yang memiliki rasa ingin tahu lebih dalam penangkalan berita hoax tersebut.
Dengan diadakannya kegiatan ini, harapannya para remaja terutama yang tengah mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas tidak lagi rentan termakan berita hoax dan dapat cermat dalam memilah dan menyebarluaskan berita. Kedepannya, persebaran berita hoax bisa diminimalisir di bangsa ini dengan remaja- remaja nya yang sudah memiliki bekal mengenai cara menangkal berita hoax dengan diperbanyaknya kegiatan kegiatan serupa seperti yang diselenggarakan prodi Digital Public Relations, Telkom University agar pengetahuan mengenai hal ini semakin meyebar di kalangan remaja Indonesia terutama di jenjang Sekolah Menengah.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
No responses yet